Dalam dunia ilmu pengetahuan, dominan merujuk pada sifat atau karakteristik genetik yang dominan dalam menentukan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pada organisme. Apa yang dimaksud dengan dominan dan bagaimana hal ini berhubungan dengan pewarisan sifat? Mari kita cari tahu lebih lanjut.
Daftar Isi
Definisi Dominan
Dalam konteks genetika, dominan merujuk pada sifat atau karakteristik yang akan muncul pada organisme jika ada satu salinan gen yang dominan. Dalam pasangan gen yang terdiri dari alel dominan dan alel resesif, alel dominan akan mengesampingkan alel resesif dan menentukan ciri-ciri tertentu pada organisme.
Contohnya, jika kita menyebutkan warna bunga pada tanaman, misalnya bunga mawar, terdapat alel dominan yang menghasilkan bunga berwarna merah dan alel resesif yang menghasilkan bunga berwarna putih. Jika suatu tanaman memiliki alel dominan untuk warna merah, maka bunga yang muncul akan berwarna merah.
Pewarisan Sifat Dominan
Pewarisan sifat dominan mengikuti hukum pewarisan sifat yang diajukan oleh Gregor Mendel. Menurut hukum ini, jika suatu organisme heterozigot (memiliki dua alel yang berbeda) untuk suatu sifat dominan, keturunan akan memiliki peluang 50% untuk mewarisi alel dominan dan 50% untuk mewarisi alel resesif.
Misalnya, jika dua orang tua heterozigot untuk warna mata, dengan satu orang tua memiliki mata cokelat (alel dominan) dan yang lainnya memiliki mata biru (alel resesif), maka ada peluang setengah bagi keturunan untuk mewarisi mata cokelat dan setengah lagi mewarisi mata biru.
Contoh Sifat Dominan pada Manusia
Ada banyak contoh sifat dominan pada manusia. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah kelompok golongan darah ABO. Dalam kelompok darah ini, alel A dan alel B adalah dominan, sedangkan alel O adalah resesif.
Jika seseorang memiliki alel A dari salah satu orang tuanya dan alel B dari orang tua lainnya, orang tersebut akan memiliki golongan darah AB. Jika seseorang hanya memiliki alel A atau alel B, maka orang tersebut akan memiliki golongan darah A atau B.
Peran Dominan dalam Evolusi
Dominan memiliki peran penting dalam evolusi organisme. Sifat-sifat dominan yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup organisme akan lebih sering muncul dan diturunkan ke generasi berikutnya.
Sebagai contoh, dalam populasi burung predator, ada variasi dalam warna bulu mereka. Jika burung dengan warna bulu yang dominan memiliki keuntungan dalam berburu mangsa, maka alel dominan yang menghasilkan warna bulu yang sama akan lebih sering muncul dalam populasi burung tersebut.
Kelemahan Dominan
Walaupun dominan memiliki peran penting dalam menentukan ciri-ciri organisme, ada juga kelemahan yang terkait dengan sifat dominan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa alel dominan yang merugikan tidak akan tereliminasi sepenuhnya dari populasi.
Seperti contohnya, jika ada alel dominan yang menyebabkan suatu penyakit, individu dengan alel tersebut akan menunjukkan gejala penyakit, sedangkan individu dengan alel resesif yang sama tidak akan menunjukkan gejala penyakit. Oleh karena itu, alel dominan yang merugikan dapat tetap ada dalam populasi meskipun alel resesif yang sama lebih jarang terjadi.
Kesimpulan
Dominan merujuk pada sifat atau karakteristik genetik yang dominan dalam menentukan ciri-ciri tertentu pada organisme. Alel dominan mengesampingkan alel resesif dan menentukan ekspresi sifat-sifat tertentu. Pewarisan sifat dominan mengikuti hukum pewarisan sifat yang diajukan oleh Gregor Mendel.
Contoh sifat dominan pada manusia termasuk kelompok golongan darah ABO. Dominan juga berperan penting dalam evolusi organisme, di mana sifat-sifat dominan yang menguntungkan akan lebih sering muncul dalam populasi. Meskipun demikian, ada juga kelemahan terkait dengan sifat dominan, seperti alel dominan yang merugikan yang tetap ada dalam populasi meskipun alel resesif yang sama lebih jarang terjadi.