Benjolan Di Leher Kiri Sakit Bila Ditekan

Apa yang Menyebabkan Benjolan di Leher Kiri?

Benjolan di leher kiri adalah masalah umum yang seringkali membuat orang khawatir dan bingung. Penyebab benjolan ini bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang lebih serius. Jika Anda mengalami benjolan di leher kiri yang terasa sakit saat ditekan, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Salah satu penyebab umum benjolan di leher kiri yang sakit saat ditekan adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening berperan dalam membersihkan tubuh dari infeksi dan penyakit. Jika terjadi infeksi pada area tertentu di sekitar kepala dan leher, kelenjar getah bening di daerah tersebut dapat membengkak dan terasa sakit saat ditekan.

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

1. Infeksi Saluran Tenggorokan

Infeksi pada saluran tenggorokan seperti radang tenggorokan atau tonsilitis dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk melalui mulut atau hidung. Saat infeksi terjadi, kelenjar getah bening akan bekerja lebih keras untuk melawan bakteri atau virus, yang akhirnya menyebabkan pembengkakan.

2. Infeksi Gigi atau Gusi

Infeksi gigi atau gusi juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam jaringan gigi atau gusi yang terinfeksi. Kelenjar getah bening di sekitar area infeksi akan merespons dengan pembengkakan sebagai upaya untuk melawan infeksi tersebut.

3. Infeksi Telinga

Infeksi telinga, seperti otitis media atau radang telinga tengah, juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke dalam telinga melalui saluran pernapasan atau saluran Eustachius yang terhubung dengan tenggorokan. Kelenjar getah bening di leher akan merespons dengan pembengkakan sebagai upaya tubuh untuk melawan infeksi tersebut.

4. Infeksi Kulit di Sekitar Leher

Infeksi kulit di sekitar leher, seperti bisul atau selulitis, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah tersebut. Infeksi kulit biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui luka atau goresan pada kulit. Kelenjar getah bening akan merespons dengan pembengkakan sebagai upaya untuk melawan infeksi tersebut.

Kista Epidermoid

Kista epidermoid adalah benjolan yang terbentuk dari sel-sel kulit yang terperangkap di bawah permukaan kulit. Kista ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk di leher. Jika kista epidermoid terbentuk di leher kiri, Anda mungkin akan merasakan sakit saat benjolan tersebut ditekan.

Penyebab terbentuknya kista epidermoid belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang mungkin berperan meliputi:

1. Sumbatan Pori Kulit

Kista epidermoid bisa terbentuk ketika pori-pori kulit terhalang dan menyebabkan penumpukan sel-sel kulit mati di bawah permukaan kulit. Sumbatan ini bisa disebabkan oleh faktor seperti produksi minyak berlebih, penumpukan sel-sel kulit yang tidak normal, atau iritasi pada kulit.

2. Trauma pada Kulit

Pemotongan atau cedera pada kulit juga dapat memicu terbentuknya kista epidermoid. Trauma pada kulit bisa membuat sel-sel kulit terperangkap di bawah permukaan kulit dan membentuk kista.

3. Faktor Genetik

Beberapa kasus kista epidermoid diketahui terkait dengan faktor genetik atau riwayat keluarga. Jika ada anggota keluarga yang juga memiliki kista epidermoid, Anda mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.

Lipoma

Lipoma adalah benjolan yang terbentuk oleh penumpukan jaringan lemak di bawah kulit. Benjolan ini biasanya tidak sakit, tetapi dalam beberapa kasus, lipoma bisa menimbulkan rasa sakit saat ditekan.

Penyebab terbentuknya lipoma masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang mungkin berperan meliputi:

1. Faktor Genetik

Lipoma bisa bersifat turun-temurun, sehingga faktor genetik atau riwayat keluarga dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk mengembangkan lipoma.

2. Gangguan Metabolisme

Beberapa penelitian juga mengaitkan lipoma dengan gangguan metabolisme, seperti diabetes, obesitas, atau sindrom metabolik. Namun, hubungan antara lipoma dan gangguan metabolisme masih perlu diteliti lebih lanjut.

3. Trauma pada Jaringan Lemak

Trauma pada jaringan lemak, seperti cedera atau tekanan berulang pada area tertentu, juga dapat memicu terbentuknya lipoma. Trauma ini dapat menyebabkan sel-sel lemak berkumpul dan membentuk benjolan yang teraba saat ditekan.

Abses

Abses adalah kumpulan nanah yang terbentuk di dalam tubuh akibat infeksi bakteri. Jika benjolan di leher kiri Anda terasa sakit saat ditekan dan disertai dengan gejala lain seperti demam atau pembengkakan yang semakin memburuk, bisa jadi itu adalah abses.

Penyebab terbentuknya abses di leher bisa bermacam-macam, seperti:

1. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri adalah penyebab umum terbentuknya abses di leher. Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau goresan pada kulit, gigi yang terinfeksi, atau infeksi pada saluran pernapasan. Infeksi ini kemudian memicu respons kekebalan tubuh untuk membentuk nanah di dalam benjolan, yang menyebabkan rasa sakit saat ditekan.

2. Kelenjar Getah Bening yang Terinfeksi

Infeksi pada kelenjar getah bening di leher juga dapat menyebabkan terbentuknya abses. Kelenjar getah bening yang terinfeksi akan membengkak dan meradang, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pembentukan abses.

3. Saraf Terjepit

Pada beberapa kasus, abses di leher juga dapat disebabkan oleh saraf yang terjepit. Saraf yang terjepit dapat menyebabkan peradangan dan infeksi pada area tertentu di leher, yang kemudian berujung pada pembentukan abses.

Kanker

Meskipun jarang terjadi, benjolan di leher kiri yang sakit saat ditekan juga bisa menjadi tanda adanya kanker, seperti kanker kelenjar getah bening atau kanker tiroid.</

1. Kanker Kelenjar Getah Bening

Kanker kelenjar getah bening, atau limfoma, adalah salah satu penyebab potensial benjolan di leher kiri yang sakit saat ditekan. Limfoma dapat terjadi ketika sel-sel di dalam sistem kekebalan tubuh, yang disebut sel-sel limfosit, mengalami pertumbuhan yang tidak normal. Benjolan yang terbentuk akibat kanker kelenjar getah bening biasanya bersifat keras dan tidak terasa sakit pada awalnya. Namun, saat benjolan tersebut tumbuh, tekanan yang ditimbulkan dapat menyebabkan rasa sakit saat ditekan.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker kelenjar getah bening meliputi:

a. Riwayat Keluarga

Jika ada anggota keluarga yang telah didiagnosis dengan kanker kelenjar getah bening, risiko Anda untuk mengembangkan kondisi ini juga dapat meningkat.

b. Infeksi Virus Epstein-Barr (EBV)

Infeksi virus Epstein-Barr (EBV) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko limfoma. Virus ini dapat menyebabkan mononukleosis infeksius, juga dikenal sebagai penyakit ciuman. Jika Anda pernah mengalami infeksi mononukleosis atau sering terpapar virus EBV, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan limfoma.

c. Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah

Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang menjalani transplantasi organ atau mengidap infeksi HIV, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kelenjar getah bening.

2. Kanker Tiroid

Kanker tiroid adalah jenis kanker yang dapat menyebabkan benjolan di leher, terutama di bagian depan leher yang berhubungan dengan kelenjar tiroid. Meskipun benjolan kanker tiroid biasanya tidak sakit saat ditekan, namun dalam beberapa kasus, benjolan bisa menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker tiroid meliputi:

a. Paparan Radiasi

Paparan radiasi, terutama pada daerah leher, dapat meningkatkan risiko terkena kanker tiroid. Paparan radiasi ini dapat berasal dari terapi radiasi sebelumnya, terutama pada anak-anak, atau dari paparan radiasi lingkungan, seperti bencana nuklir atau ledakan bom atom.

b. Riwayat Keluarga

Jika ada anggota keluarga yang telah didiagnosis dengan kanker tiroid, risiko Anda untuk mengembangkan kondisi ini juga dapat meningkat.

c. Adanya Kondisi Tiroid yang Abnormal

Beberapa kondisi tiroid yang abnormal, seperti gondok multinodular atau adenoma toksik, juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker tiroid.

d. Usia dan Jenis Kelamin

Usia dan jenis kelamin juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker tiroid. Wanita memiliki risiko lebih tinggi daripada pria, dan risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda memiliki benjolan di leher kiri yang terasa sakit saat ditekan atau memiliki gejala lain yang mengkhawatirkan, segera periksakan diri ke dokter. Meskipun banyak benjolan di leher bersifat jinak, tetapi ada juga yang memerlukan penanganan medis segera. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin meminta Anda untuk menjalani tes tambahan seperti tes darah, USG, atau biopsi untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan menentukan penanganan yang tepat.

Sebagai langkah pencegahan, penting untuk menjaga kesehatan secara umum dan melakukan pemeriksaan rutin. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker atau memiliki faktor risiko lain yang tinggi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran tentang langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Penutup

Benjolan di leher kiri yang sakit saat ditekan bisa memiliki berbagai penyebab, mulai dari yang ringan hingga yang lebih serius seperti infeksi atau kanker. Jangan panik, tetapi juga jangan mengabaikan gejala ini. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat. Tetaplah menjaga kesehatan dan lakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah masalah yang lebih serius.