Cara Menghindari Sifat Sum’ah

Sifat sum’ah atau riya’ adalah perilaku yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Hal ini sering kali dilakukan tanpa memperhatikan niat awal yang sebenarnya, yaitu hanya untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Jika sifat sum’ah dibiarkan terus menerus, maka dapat mengancam keikhlasan dalam beribadah dan menyebabkan kerusakan pada hati dan akhlak seseorang.

1. Memperbaiki Niat

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghindari sifat sum’ah adalah dengan memperbaiki niat dalam beribadah. Niat yang benar adalah niat yang semata-mata ditujukan untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari orang lain. Jika niat sudah benar, maka segala amal ibadah yang dilakukan akan menjadi ikhlas.

2. Berlindung dari Riya’

Salah satu cara untuk menghindari sifat sum’ah adalah dengan berlindung dari riya’. Berlindung dari riya’ dapat dilakukan dengan berusaha menjaga amal ibadah agar tidak diketahui oleh orang lain. Misalnya, jika sedang melakukan shalat sunnah di rumah, sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak terlihat oleh orang lain, agar tidak tergoda untuk memperlihatkan amal ibadah tersebut kepada orang lain.

3. Beribadah di Tempat Tersembunyi

Sebisa mungkin, hindarilah beribadah di tempat yang ramai dan terlihat oleh banyak orang. Lebih baik beribadah di tempat yang tersembunyi, seperti di dalam kamar atau di masjid yang jarang dikunjungi orang. Dengan beribadah di tempat tersembunyi, kesempatan untuk tergoda melakukan sifat sum’ah akan semakin kecil.

4. Jaga Niat Saat Beramal

Saat melakukan amal ibadah, jaga selalu niat dalam hati agar tetap ikhlas. Jangan biarkan pikiran terganggu oleh keinginan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Ingatlah bahwa pujian dari manusia hanyalah sementara, sedangkan pujian dari Allah SWT adalah kekal dan abadi.

5. Berbuat Ihsan secara Rahasia

Berbuat ihsan atau kebaikan kepada orang lain sebaiknya dilakukan secara rahasia. Tidak perlu memperlihatkan atau mengumumkan amal ibadah yang dilakukan kepada orang lain. Dengan berbuat ihsan secara rahasia, keikhlasan dalam beramal akan semakin meningkat.

6. Renungkan Makna Ibadah

Saat melakukan ibadah, renungkanlah makna dari ibadah tersebut. Pahami bahwa ibadah dilakukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan. Dengan memahami makna ibadah, sifat sum’ah akan semakin jauh dari diri kita.

7. Jaga Hati dan Niat

Jaga selalu hati dan niat saat beribadah. Hindari pikiran-pikiran negatif yang dapat mengganggu kekhusyukan dalam beribadah. Fokuskan pikiran hanya kepada Allah SWT, tanpa memikirkan apa yang akan dikatakan atau dipikirkan oleh orang lain.

8. Jaga Amal Ibadah dari Pamer

Jangan pernah memamerkan amal ibadah yang telah dilakukan kepada orang lain. Pamerkan amal ibadah hanya akan memperkuat sifat sum’ah dalam diri dan dapat mengurangi keikhlasan dalam beramal. Sebaiknya, simpanlah amal ibadah kita hanya untuk diri sendiri dan Allah SWT.

9. Bertaqwa kepada Allah SWT

Menjaga keikhlasan dalam beribadah juga dapat dilakukan dengan bertaqwa kepada Allah SWT. Bertaqwa berarti menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan bertaqwa, seseorang akan lebih fokus pada tujuan akhir dari ibadah, yaitu mendapatkan ridha Allah SWT, bukan pujian atau pengakuan dari orang lain.

10. Istighfar dan Doa

Saat merasa tergoda untuk melakukan sifat sum’ah, segeralah beristighfar kepada Allah SWT dan berdoa agar dijauhkan dari sifat tersebut. Istighfar dan doa adalah sarana yang sangat ampuh dalam menghindari sifat sum’ah.

11. Mengingat Kematian

Mengingat kematian adalah salah satu cara yang efektif untuk menghindari sifat sum’ah. Ingatlah bahwa hidup ini hanya sementara dan suatu saat akan kembali kepada Allah SWT. Dengan menyadari hal ini, seseorang akan lebih fokus pada ibadah dan meninggalkan keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

12. Tawakal kepada Allah SWT

Tawakal berarti pasrah dan percaya sepenuhnya kepada Allah SWT. Tawakal kepada Allah SWT akan membuat seseorang tidak terlalu memikirkan apa yang akan dikatakan atau dipikirkan oleh orang lain. Percayalah bahwa segala yang kita lakukan hanya untuk mendapatkan ridha-Nya, bukan pujian atau pengakuan dari orang lain.

13. Jaga Rasa Syukur

Selalu jaga rasa syukur dalam beribadah. Syukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, termasuk kesempatan untuk beribadah. Dengan menjaga rasa syukur, seseorang akan semakin terhindar dari sifat sum’ah dan semakin ikhlas dalam beribadah.

14. Menghindari Perbandingan

Menghindari perbandingan dengan orang lain juga dapat membantu menghindari sifat sum’ah. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jangan terlalu memikirkan apa yang dilakukan oleh orang lain, tetapi fokuslah pada perbaikan diri sendiri dalam beribadah.

15. Evaluasi Diri

Lakukan evaluasi diri secara berkala untuk melihat sejauh mana keikhlasan dalam beribadah. Evaluasi diri dapat dilakukan dengan mengintrospeksi niat dan tujuan dalam beribadah. Jika terdapat kekurangan, segeralah memperbaikinya dan menghindari sifat sum’ah.

16. Bersikap Sederhana

Bersikap sederhana dalam beribadah dapat membantu menghindari sifat sum’ah. Hindari perbuatan yang berlebihan atau berlebihan dalam beribadah. Lakukan ibadah dengan cara yang sederhana namun tetap khusyuk dan ikhlas.

17. Jaga Hati dari Rasa Bangga

Jaga hati dari rasa bangga atas amal ibadah yang telah dilakukan. Ingatlah bahwa semua amal ibadah yang kita lakukan hanyalah atas karunia dan izin Allah SWT. Jangan biarkan rasa bangga merusak keikhlasan dalam beribadah.

18. Berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW

Berpegang pada sunnah Rasulullah SAW adalah salah satu cara yang ampuh untuk menghindari sifat sum’ah. Rasulullah SAW merupakan contoh teladan dalam beribadah yang penuh dengan keikhlasan. Dengan mengikuti sunnah beliau, seseorang akan lebih terhindar dari sifat sum’ah.

19. Menghindari Pujian Berlebihan

Menghindari pujian berlebihan juga dapat membantu menghindari sifat sum’ah. Jika mendapatkan pujian dari orang lain, jangan terlalu memperdulik

an atau terlalu tergoda olehnya. Terimalah pujian dengan rendah hati dan jangan biarkan pujian tersebut membuat kita terlena dan meninggalkan keikhlasan dalam beribadah.

20. Tidak Mencari Popularitas

Jangan mencari popularitas melalui amal ibadah yang dilakukan. Jika tujuan kita beribadah hanya untuk mendapatkan popularitas atau menjadi pusat perhatian, maka keikhlasan dalam beribadah akan hilang. Ingatlah bahwa ibadah dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan untuk popularitas.

21. Menghindari Perbuatan Riya’ di Media Sosial

Berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial. Hindari memamerkan amal ibadah atau kebaikan yang dilakukan di media sosial. Jangan biarkan media sosial menjadi sarana untuk melakukan sifat sum’ah. Lebih baik simpanlah amal ibadah kita hanya untuk diri sendiri dan Allah SWT.

22. Menghindari Lingkungan yang Mendorong Sifat Sum’ah

Pilihlah lingkungan yang mendukung keikhlasan dalam beribadah. Hindari lingkungan yang mendorong sifat sum’ah atau riya’. Bergaulah dengan orang-orang yang memiliki keikhlasan dalam beribadah dan saling mengingatkan untuk menjauhkan diri dari sifat sum’ah.

23. Berlindung kepada Allah dari Sifat Sum’ah

Setiap kali melakukan ibadah, berlindunglah kepada Allah SWT agar terhindar dari sifat sum’ah. Berdoalah kepada-Nya untuk menjauhkan diri dari riya’ dan meminta keikhlasan dalam beribadah. Berlindung kepada Allah adalah langkah yang penting dalam menghindari sifat sum’ah.

24. Menjaga Hati dari Rasa Kepuasan Diri

Jaga hati dari rasa puas dan merasa cukup dengan amal ibadah yang telah dilakukan. Ingatlah bahwa amal ibadah yang telah kita lakukan hanyalah sebagian kecil dari apa yang seharusnya dilakukan. Jangan biarkan rasa puas membuat kita berhenti berusaha untuk meningkatkan keikhlasan dalam beribadah.

25. Menghindari Perbuatan yang Mencari Pujian

Hindarilah perbuatan yang dilakukan semata-mata untuk mencari pujian dari orang lain. Lakukanlah amal ibadah dengan niat yang ikhlas, tanpa memikirkan apa yang akan dikatakan atau dipikirkan oleh orang lain. Berusaha untuk memperoleh pujian hanya akan memperkuat sifat sum’ah dalam diri.

26. Belajar dari Kesalahan

Jika pernah terjerumus dalam sifat sum’ah, belajarlah dari kesalahan tersebut. Ambil hikmah dan perbaiki diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Kesalahan adalah pelajaran berharga untuk meningkatkan keikhlasan dalam beribadah.

27. Berdoa untuk Keikhlasan dalam Beribadah

Doakanlah keikhlasan dalam beribadah. Berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan keikhlasan dalam segala amal ibadah yang dilakukan. Percayalah bahwa doa adalah senjata yang ampuh dalam menghindari sifat sum’ah.

28. Menghindari Perasaan Iri dan Dengki

Hindarilah perasaan iri dan dengki terhadap orang lain yang tampak lebih baik dalam beribadah. Fokuslah pada perbaikan diri sendiri dan jangan biarkan perasaan negatif menguasai hati. Bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT dan berusaha untuk meningkatkan keikhlasan dalam beribadah.

29. Mengikuti Petunjuk Ilmu Agama

Mengikuti petunjuk ilmu agama dan mempelajari ajaran Islam dengan baik juga dapat membantu menghindari sifat sum’ah. Dengan memahami ajaran agama secara mendalam, seseorang akan lebih paham tentang pentingnya keikhlasan dalam beribadah dan menghindari sifat sum’ah.

30. Meningkatkan Kesadaran Diri

Meningkatkan kesadaran diri tentang bahaya sifat sum’ah dan pentingnya keikhlasan dalam beribadah sangat penting. Dengan memiliki kesadaran diri yang tinggi, seseorang akan lebih waspada dan berusaha untuk menghindari sifat sum’ah dalam setiap amal ibadah yang dilakukan.

Kesimpulan

Sifat sum’ah atau riya’ adalah sifat yang perlu dihindari dalam beribadah. Untuk menghindari sifat sum’ah, perlu dilakukan langkah-langkah seperti memperbaiki niat, berlindung dari riya’, beribadah di tempat tersembunyi, menjaga niat saat beramal, berbuat ihsan secara rahasia, dan renungkan makna ibadah. Selain itu, jaga hati dan niat, jaga amal ibadah dari pamer, bertaqwa kepada Allah SWT, beristighfar dan berdoa, serta mengingat kematian juga penting dalam menghindari sifat sum’ah. Menghindari perbandingan, evaluasi diri, bersikap sederhana, menjaga hati dari rasa bangga, dan berpegang pada sunnah Rasulullah SAW juga dapat membantu dalam menghindari sifat sum’ah. Menghindari pujian berlebihan, menghindari perbuatan riya’ di media sosial, dan menghindari lingkungan yang mendorong sifat sum’ah juga penting. Berlindung kepada Allah dari sifat sum’ah, menjaga hati dari rasa kepuasan diri, dan menghindari perbuatan yang mencari pujian juga dapat membantu dalam menghindari sifat sum’ah. Belajar dari kesalahan, berdoa untuk keikhlasan dalam beribadah, dan menghindari perasaan iri dan dengki juga penting. Mengikuti petunjuk ilmu agama dan meningkatkan kesadaran diri juga dapat membantu dalam menghindari sifat sum’ah. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan kita dapat menjaga keikhlasan dalam beribadah dan menghindari sifat sum’ah.