Contoh Biantara Sunda Beserta Strukturnya

Pendahuluan

Biantara merupakan salah satu bentuk kesenian lisan yang cukup populer di masyarakat Sunda. Biantara merupakan pidato atau ceramah yang disampaikan secara lisan dengan menggunakan bahasa Sunda. Pada umumnya, biantara digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral, agama, sosial, dan budaya kepada masyarakat. Dalam artikel ini, akan dibahas contoh biantara sunda beserta strukturnya, yang dapat menjadi referensi bagi Anda yang ingin mempelajari atau mengenal lebih jauh tentang biantara.

Pengenalan

Biantara umumnya dimulai dengan pengenalan atau pembukaan. Pada bagian ini, pembicara biasanya memperkenalkan diri, memberikan salam kepada hadirin, dan menyampaikan tujuan dari biantara tersebut. Misalnya, “Hatur nuhun, assalamualaikum wr. wb. Perkenalkan, nama saya Asep, dan pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan biantara mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup.”

Isi Biantara

Setelah pengenalan, pembicara kemudian menyampaikan isi atau inti dari biantara tersebut. Pada bagian ini, pembicara dapat membawakan cerita, pengalaman, fakta, atau pendapat yang relevan dengan topik yang dibahas. Misalnya, “Lingkungan hidup adalah salah satu aset berharga yang perlu kita jaga. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak masalah yang dihadapi lingkungan kita saat ini, seperti polusi udara, pencemaran air, dan penebangan liar. Oleh karena itu, kita perlu menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan kita agar tetap lestari.”

Pada bagian ini, pembicara juga dapat menyampaikan argumen atau alasan mengapa topik yang dibahas penting. Misalnya, “Jika kita tidak menjaga lingkungan hidup dengan baik, maka dampaknya akan sangat buruk bagi kehidupan kita. Polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan, pencemaran air dapat menyebabkan penyakit, dan penebangan liar dapat mengancam keberlangsungan hewan dan tumbuhan di sekitar kita.”

Penutup

Setelah menyampaikan isi biantara, pembicara kemudian melakukan penutup. Pada bagian ini, pembicara dapat melakukan ringkasan singkat tentang apa yang telah disampaikan dalam biantara tersebut. Misalnya, “Dalam biantara ini, kita telah membahas pentingnya menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari. Kita perlu saling berperan serta dalam menjaga lingkungan agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.”

Pada bagian penutup, pembicara juga dapat memberikan pesan atau ajakan kepada hadirin. Misalnya, “Marilah kita mulai dari diri sendiri dengan melakukan hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, dan menggunakan energi secara efisien. Dengan begitu, kita dapat ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup.”

Kesimpulan

Biantara merupakan salah satu bentuk kesenian lisan yang populer di masyarakat Sunda. Dalam biantara, terdapat struktur yang terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan digunakan untuk melakukan pengenalan dan menyampaikan tujuan biantara. Isi biantara berisi cerita, pengalaman, fakta, atau pendapat yang relevan dengan topik yang dibahas. Sedangkan penutup digunakan untuk melakukan ringkasan dan memberikan pesan kepada hadirin. Semoga contoh biantara sunda beserta strukturnya ini dapat memberikan inspirasi bagi Anda dalam menyusun biantara yang baik dan bermakna.