Pengolahan Minyak Bumi Menjadi Fraksi-fraksinya Dilakukan dengan Cara

Pengantar

Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berharga dan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Namun, sebelum dapat digunakan, minyak bumi harus melalui proses pengolahan untuk memisahkan fraksi-fraksinya menjadi komponen yang lebih berguna dan bernilai ekonomi tinggi. Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan berbagai cara yang efisien dan efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara-cara pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya.

Destilasi Atmosferik

Destilasi atmosferik adalah salah satu metode utama yang digunakan dalam pengolahan minyak bumi. Proses ini dilakukan dengan memanaskan minyak bumi mentah dalam sebuah kolom destilasi. Pada suhu yang tinggi, minyak bumi akan menguap dan bergerak naik ke atas kolom. Di dalam kolom destilasi, terdapat berbagai tray yang berfungsi untuk memisahkan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya berdasarkan titik didihnya. Fraksi-fraksi yang lebih ringan seperti gas alam dan bensin akan terkondensasi dan terkumpul di bagian atas kolom, sedangkan fraksi-fraksi yang lebih berat seperti minyak diesel dan residu akan terkumpul di bagian bawah kolom.

Destilasi Vakum

Selanjutnya, minyak bumi yang telah melalui destilasi atmosferik akan diproses lebih lanjut dengan menggunakan metode destilasi vakum. Destilasi vakum dilakukan pada tekanan yang sangat rendah untuk memisahkan komponen-komponen yang memiliki titik didih tinggi. Pada proses ini, fraksi-fraksi seperti minyak pelumas dan lilin akan terpisah dari minyak bumi yang lebih ringan.

Cracking

Cracking adalah proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan untuk mengubah molekul-molekul yang panjang menjadi molekul-molekul yang lebih pendek. Proses ini dilakukan dengan memanaskan minyak bumi dalam kondisi tanpa udara atau oksigen. Terdapat dua jenis cracking yang umum digunakan, yaitu thermal cracking dan catalytic cracking. Thermal cracking menggunakan suhu yang sangat tinggi untuk memecah molekul-molekul dalam minyak bumi, sedangkan catalytic cracking menggunakan katalis untuk mempercepat reaksi pemecahan molekul-molekul tersebut.

Reforming

Reforming adalah proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan untuk mengubah fraksi-fraksi yang memiliki titik didih rendah menjadi fraksi-fraksi dengan titik didih yang lebih tinggi dan nilai oktan yang lebih tinggi. Proses ini dilakukan dengan menggunakan katalis dan suhu yang tinggi. Reforming menghasilkan bahan bakar yang lebih berkualitas seperti bensin dengan oktan tinggi yang cocok untuk digunakan pada mesin-mesin modern.

Hydrocracking

Hydrocracking merupakan kombinasi antara proses cracking dan hydrogenasi. Proses ini dilakukan dengan menggunakan katalis dan hidrogen. Hydrocracking memiliki keunggulan dalam menghasilkan fraksi-fraksi yang lebih berkualitas, seperti minyak diesel dengan kandungan sulfur yang rendah. Proses ini juga dapat menghasilkan bahan bakar jet dan bahan bakar pesawat ruang angkasa yang memiliki kualitas yang sangat tinggi.

Isomerisasi

Isomerisasi adalah proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan untuk mengubah struktur molekul fraksi-fraksi yang memiliki titik didih rendah menjadi isomer-isomer yang memiliki titik didih yang lebih tinggi. Proses ini dilakukan dengan menggunakan katalis dan suhu yang tinggi. Isomerisasi menghasilkan bensin dengan kualitas yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar pada mesin-mesin kendaraan.

Pemisahan Fraksi-fraksi Lainnya

Selain proses-proses di atas, pengolahan minyak bumi juga melibatkan berbagai metode pemisahan fraksi-fraksi lainnya, seperti adsorpsi, ekstraksi, dan pemisahan membran. Metode-metode ini digunakan untuk memisahkan fraksi-fraksi yang memiliki karakteristik khusus, seperti penghilangan sulfur dari minyak diesel menggunakan proses adsorpsi atau pemisahan gas alam dari minyak bumi menggunakan proses pemisahan membran.

Kesimpulan

Pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya dilakukan dengan berbagai cara yang efisien dan efektif. Mulai dari destilasi atmosferik dan vakum, cracking, reforming, hydrocracking, isomerisasi, hingga berbagai metode pemisahan fraksi-fraksi lainnya. Proses-proses ini memungkinkan kita untuk menghasilkan berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti bensin, minyak diesel, minyak pelumas, dan lain-lain. Dengan memahami dan mengoptimalkan proses pengolahan minyak bumi, kita dapat memenuhi kebutuhan energi dan bahan bakar yang terus meningkat serta menghasilkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan.