Perbedaan Benih Ortodoks dan Rekalsitran

Pendahuluan

Benih merupakan bagian penting dalam proses pertanian. Benih yang baik dapat menentukan keberhasilan tanaman yang akan tumbuh. Ada berbagai jenis benih yang tersedia di pasar, termasuk benih ortodoks dan rekalsitran. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kedua jenis benih ini.

Benih Ortodoks

Benih ortodoks adalah jenis benih yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan. Benih ini memiliki kadar air yang rendah dan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti suhu yang rendah atau kekeringan. Benih ortodoks dapat disimpan dalam kondisi yang diatur dengan baik dan dapat digunakan pada waktu yang akan datang.

Salah satu contoh benih ortodoks adalah benih padi. Benih padi ortodoks dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan masih dapat tumbuh dengan baik ketika ditanam. Hal ini memungkinkan petani untuk menyimpan benih padi untuk musim tanam selanjutnya.

Benih Rekalsitran

Benih rekalsitran, di sisi lain, memiliki kebutuhan penyimpanan yang lebih khusus. Benih ini tidak dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem atau dalam jangka waktu yang lama. Benih rekalsitran memiliki kadar air yang tinggi dan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan. Benih ini harus digunakan segera setelah dipanen.

Contoh benih rekalsitran adalah benih stroberi. Benih stroberi harus digunakan segera setelah dipanen karena tidak dapat bertahan lama. Jika benih stroberi disimpan dalam jangka waktu yang lama, kemungkinan besar benih tersebut tidak akan tumbuh ketika ditanam.

Perbedaan Utama

Perbedaan utama antara benih ortodoks dan rekalsitran terletak pada kemampuan penyimpanan dan ketahanannya terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Benih ortodoks memiliki keunggulan dalam hal kemampuan penyimpanan. Benih ini dapat disimpan dalam waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan. Hal ini memungkinkan petani untuk menyimpan benih untuk digunakan pada musim tanam berikutnya. Benih ortodoks juga dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti suhu yang rendah atau kekeringan.

Di sisi lain, benih rekalsitran tidak memiliki kemampuan penyimpanan yang baik. Benih ini harus digunakan segera setelah dipanen dan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Benih rekalsitran juga tidak tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti suhu yang rendah atau kekeringan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas perbedaan antara benih ortodoks dan rekalsitran. Benih ortodoks memiliki kemampuan penyimpanan yang baik dan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Di sisi lain, benih rekalsitran tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tidak tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Pemilihan jenis benih yang tepat sangat penting dalam memastikan keberhasilan pertanian. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam memahami perbedaan antara kedua jenis benih ini.