Perbedaan Elektrolit dan Non Elektrolit

Pendahuluan

Dalam dunia kimia, terdapat dua jenis senyawa yang sering ditemui yaitu elektrolit dan non elektrolit. Kedua jenis senyawa ini memiliki perbedaan dalam sifat-sifat kimianya yang penting untuk dipahami. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan mendasar antara elektrolit dan non elektrolit.

Pengertian Elektrolit

Elektrolit adalah senyawa yang dapat menghantarkan arus listrik ketika larut dalam air atau dalam bentuk cairan lainnya. Elektrolit terdiri dari ion-ion positif dan negatif yang bebas bergerak di dalam larutan. Ini berarti elektrolit dapat membentuk larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh umum elektrolit adalah garam, asam, dan basa.

Pengertian Non Elektrolit

Non elektrolit adalah senyawa yang tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika larut dalam air atau dalam bentuk cairan lainnya. Non elektrolit tidak terionisasi dan tidak menghasilkan ion-ion yang bebas bergerak di dalam larutan. Ini berarti non elektrolit tidak dapat membentuk larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh umum non elektrolit adalah gula, urea, dan alkohol.

Sifat Elektrolit

Elektrolit memiliki beberapa sifat khas yang membedakannya dari non elektrolit:

1. Kemampuan Menghantarkan Arus Listrik: Elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang bebas bergerak di dalam larutan. Ini disebabkan oleh terionisasinya elektrolit ketika larut dalam air.

2. Pemisahan Ion: Elektrolit dapat mengalami pemisahan ion ketika larut dalam air. Misalnya, garam dapur (NaCl) akan terionisasi menjadi ion natrium (Na+) dan ion klorida (Cl-) di dalam larutan.

3. Pembentukan Larutan yang Konduktif: Elektrolit membentuk larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Semakin banyak ion-ion yang terbentuk, semakin baik larutan tersebut menghantarkan arus listrik.

Sifat Non Elektrolit

Non elektrolit memiliki sifat yang berbeda dengan elektrolit:

1. Tidak Menghantarkan Arus Listrik: Non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak ada ion-ion yang bebas bergerak di dalam larutan. Ini disebabkan oleh tidak terionisasinya non elektrolit ketika larut dalam air.

2. Tidak Mengalami Pemisahan Ion: Non elektrolit tidak mengalami pemisahan ion ketika larut dalam air. Senyawa non elektrolit tetap utuh dan tidak berubah bentuk dalam larutan.

3. Pembentukan Larutan yang Non Konduktif: Non elektrolit membentuk larutan yang tidak menghantarkan arus listrik. Karena tidak ada ion-ion yang terbentuk, larutan non elektrolit tidak memiliki konduktivitas listrik.

Contoh Elektrolit dan Non Elektrolit

Contoh-contoh elektrolit adalah:

– Natrium klorida (NaCl)- Asam sulfat (H2SO4)- Kalium hidroksida (KOH)

Contoh-contoh non elektrolit adalah:

– Gula (sukrosa)- Urea (CO(NH2)2)- Alkohol (etanol)

Kesimpulan

Dalam artikel ini, telah dijelaskan perbedaan antara elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah senyawa yang dapat menghantarkan arus listrik ketika larut dalam air, sementara non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik. Elektrolit terionisasi dan membentuk larutan yang konduktif, sedangkan non elektrolit tidak terionisasi dan membentuk larutan yang non konduktif. Memahami perbedaan ini penting dalam mempelajari sifat-sifat kimia dari senyawa-senyawa tersebut.