Perbedaan Fungal Acne dan Bruntusan

Saat mengalami masalah kulit seperti jerawat, seringkali sulit untuk membedakan jenis-jenis jerawat yang muncul. Salah satu permasalahan kulit yang sering menjadi perhatian adalah perbedaan antara fungal acne dan bruntusan. Meskipun keduanya tampak serupa, namun sebenarnya ada perbedaan yang jelas di antara keduanya.

Fungal Acne

Fungal acne, juga dikenal sebagai pityrosporum folliculitis, adalah jenis jerawat yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia pada kulit. Jamur ini sebenarnya adalah organisme yang biasa ditemukan pada kulit manusia, namun ketika jumlahnya berlebihan, dapat menyebabkan peradangan dan jerawat.

Gejala dari fungal acne umumnya mirip dengan jerawat biasa, seperti munculnya benjolan kecil yang merah dan berisi nanah. Namun, yang membedakan adalah letaknya. Fungal acne biasanya muncul di area yang berminyak seperti dahi, pipi, dan dagu. Selain itu, jerawat ini juga seringkali terasa gatal dan bisa menjalar ke area kulit yang lebih luas.

Perawatan untuk fungal acne melibatkan penggunaan bahan yang dapat membunuh jamur Malassezia, seperti asam salisilat atau sampo anti-jamur. Selain itu, menjaga kebersihan kulit dan menghindari penggunaan produk yang berminyak juga penting dalam mengatasi masalah ini.

Bruntusan

Bruntusan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai milia, adalah kondisi kulit di mana terjadi penumpukan keratin di bawah permukaan kulit. Hal ini menyebabkan munculnya bintik-bintik putih kecil yang terasa kasar saat disentuh. Bruntusan umumnya muncul di area wajah, terutama di sekitar mata dan pipi.

Penyebab utama bruntusan adalah produksi minyak berlebih dan penumpukan sel kulit mati di pori-pori. Meskipun bruntusan tidak terkait dengan infeksi jamur seperti fungal acne, kondisi ini tetap bisa mengganggu penampilan dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Perawatan untuk bruntusan melibatkan menjaga kebersihan kulit dengan rajin mencuci wajah dan menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai. Menghindari penggunaan produk berminyak dan menggunakan pelembap non-komedogenik juga dapat membantu mengatasi masalah ini. Jika bruntusan tidak kunjung membaik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk perawatan yang lebih intensif.

Kesimpulan

Meskipun fungal acne dan bruntusan memiliki gejala yang mirip, terdapat perbedaan yang jelas di antara keduanya. Fungal acne disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia, sementara bruntusan terjadi akibat penumpukan keratin dan minyak di bawah kulit. Memahami perbedaan ini penting agar dapat menentukan perawatan yang tepat dan mengatasi masalah kulit dengan efektif. Jaga kebersihan kulit, hindari penggunaan produk berminyak, dan konsultasikan dengan dokter kulit jika masalah kulit tidak kunjung membaik.