Daftar Isi
Pengenalan
Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Namun, terdapat perbedaan dalam pelaksanaan sholat antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. NU dan Muhammadiyah adalah dua organisasi islam terbesar di Indonesia yang memiliki pendekatan dan pandangan yang berbeda dalam menjalankan ibadah sholat.
1. Pendekatan NU dalam Sholat
NU adalah organisasi Islam yang menganut paham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Dalam pelaksanaan sholat, NU mengikuti mazhab Syafi’i. NU percaya bahwa sholat harus dilakukan secara berjama’ah di masjid atau musala sebagai bentuk kebersamaan umat muslim dalam ibadah.
NU juga mengajarkan pentingnya melaksanakan sholat dengan khusyuk dan mengikuti tata cara yang diajarkan Rasulullah SAW. Mereka menggunakan kitab-kitab fiqih yang mengacu pada ajaran Imam Syafi’i untuk mengetahui tata cara sholat yang benar.
2. Pendekatan Muhammadiyah dalam Sholat
Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang mengutamakan pemahaman Al-Quran dan Hadis. Dalam pelaksanaan sholat, Muhammadiyah mengikuti mazhab Hanafi. Muhammadiyah memandang sholat sebagai ibadah individual yang dapat dilakukan di mana saja.
Muhammadiyah lebih fleksibel dalam tata cara sholat. Mereka menganggap bahwa yang terpenting adalah niat dan konsentrasi dalam beribadah. Muhammadiyah menggunakan kitab-kitab fiqih yang mengacu pada ajaran Imam Hanafi untuk mengetahui tata cara sholat yang benar.
3. Perbedaan dalam Tata Cara Sholat
Ada beberapa perbedaan dalam tata cara sholat antara NU dan Muhammadiyah. Salah satunya adalah posisi tangan saat takbir awal. Dalam mazhab Syafi’i yang dianut NU, tangan diletakkan di samping badan. Sedangkan dalam mazhab Hanafi yang dianut Muhammadiyah, tangan diletakkan di atas pusar.
Perbedaan lainnya adalah dalam bacaan surat Al-Fatihah. NU mengikuti bacaan standar, sedangkan Muhammadiyah membolehkan bacaan pendek seperti hanya membaca “Bismillahirrahmanirrahim” sebelum Al-Fatihah.
4. Perbedaan dalam Melakukan Rukun Sholat
NU dan Muhammadiyah juga memiliki perbedaan dalam melakukan rukun-rukun sholat. Misalnya, dalam rukun sujud, NU mengangkat kedua tangan saat takbir sujud, sedangkan Muhammadiyah tidak mengangkat tangan.
Perbedaan lainnya adalah dalam rukun duduk di antara dua sujud. NU melakukan gerakan duduk yang disebut dengan tawarruk, sedangkan Muhammadiyah melakukan gerakan duduk biasa.
5. Kesimpulan
Meskipun NU dan Muhammadiyah memiliki pendekatan dan pandangan yang berbeda dalam pelaksanaan sholat, keduanya tetap mengutamakan nilai-nilai kesederhanaan, kebersamaan, dan ketaatan dalam beribadah. Yang terpenting adalah menjalankan sholat dengan penuh keikhlasan dan mengikuti tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Setiap muslim memiliki kebebasan untuk memilih pendekatan dalam beribadah sesuai dengan keyakinan dan pemahaman mereka. Yang terpenting adalah menjaga persatuan umat muslim dan menghormati perbedaan dalam ibadah.