Perbedaan Quasi Eksperimen dan True Eksperimen

Penelitian eksperimental merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk menguji hipotesis dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel tertentu. Dalam penelitian eksperimental, terdapat dua jenis desain penelitian yang sering digunakan, yaitu quasi eksperimen dan true eksperimen. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, namun terdapat perbedaan signifikan dalam hal pendekatan dan kontrol variabel. Artikel ini akan membahas perbedaan antara quasi eksperimen dan true eksperimen.

Quasi Eksperimen

Quasi eksperimen adalah jenis penelitian eksperimental yang dilakukan ketika peneliti tidak memiliki kontrol penuh terhadap variabel-variabel yang diteliti. Dalam quasi eksperimen, peneliti tidak dapat secara acak menetapkan subjek penelitian ke dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Sebagai gantinya, peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada atau menggunakan metode pemilihan subjek yang non-acak, seperti metode convenience sampling.

Quasi eksperimen sering digunakan dalam situasi di mana tidak mungkin atau tidak etis untuk mengontrol variabel-variabel tertentu. Misalnya, dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan, peneliti tidak dapat secara acak menetapkan subjek penelitian ke dalam kelompok yang merokok dan kelompok yang tidak merokok. Sebagai gantinya, peneliti dapat menggunakan data subjek yang sudah ada, seperti data medis dari pasien yang sudah merokok atau tidak merokok.

Salah satu kelemahan utama dari quasi eksperimen adalah kurangnya kontrol terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Karena tidak ada randomisasi dalam pemilihan subjek penelitian, kemungkinan adanya perbedaan karakteristik antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menjadi lebih besar. Hal ini dapat mengakibatkan bias dalam hasil penelitian.

True Eksperimen

True eksperimen, atau sering disebut juga eksperimen acak, adalah jenis penelitian eksperimental yang dilakukan dengan memberikan kontrol penuh kepada peneliti terhadap variabel-variabel yang diteliti. Dalam true eksperimen, subjek penelitian secara acak ditetapkan ke dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Randomisasi ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan adanya perbedaan karakteristik antara kedua kelompok tersebut.

True eksperimen sering digunakan dalam penelitian ilmiah yang membutuhkan tingkat kontrol yang tinggi. Misalnya, dalam uji klinis obat baru, subjek penelitian secara acak diberikan obat tersebut atau plasebo. Dengan randomisasi ini, peneliti dapat memastikan bahwa efek yang diamati berasal dari obat tersebut dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti harapan subjek atau efek placebo.

Keunggulan utama dari true eksperimen adalah tingkat kontrol yang tinggi terhadap variabel-variabel yang diteliti. Dengan randomisasi, penelitian dapat meminimalkan efek faktor-faktor eksternal yang tidak diinginkan. Namun, true eksperimen juga memiliki kelemahan, seperti sulitnya mengontrol semua variabel yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian dan adanya batasan etis dalam beberapa situasi.

Perbedaan Antara Quasi Eksperimen dan True Eksperimen

1. Kontrol Variabel: Quasi eksperimen memiliki kontrol variabel yang lebih rendah daripada true eksperimen. Hal ini disebabkan oleh cara pemilihan subjek penelitian yang tidak acak dalam quasi eksperimen, sedangkan true eksperimen menggunakan randomisasi untuk meminimalkan perbedaan karakteristik antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

2. Randomisasi: Quasi eksperimen tidak menggunakan randomisasi dalam pemilihan subjek penelitian, sedangkan true eksperimen menggunakan randomisasi untuk menetapkan subjek ke dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

3. Tingkat Kontrol: True eksperimen memiliki tingkat kontrol yang lebih tinggi daripada quasi eksperimen. Dalam true eksperimen, peneliti memiliki kontrol penuh terhadap variabel-variabel yang diteliti, sedangkan dalam quasi eksperimen, peneliti tidak memiliki kontrol penuh karena terbatasnya cara pemilihan subjek penelitian.

4. Kegunaan: Quasi eksperimen sering digunakan dalam situasi di mana tidak mungkin atau tidak etis untuk mengontrol variabel-variabel tertentu. Sedangkan true eksperimen sering digunakan dalam penelitian ilmiah yang membutuhkan tingkat kontrol yang tinggi.

5. Faktor Eksternal: Quasi eksperimen rentan terhadap faktor-faktor eksternal yang tidak diinginkan karena kurangnya kontrol penuh terhadap variabel-variabel. True eksperimen, dengan menggunakan randomisasi, dapat meminimalkan efek faktor-faktor eksternal yang tidak diinginkan.

Kesimpulan

Quasi eksperimen dan true eksperimen adalah dua jenis desain penelitian eksperimental yang digunakan dalam ilmu pengetahuan. Quasi eksperimen dilakukan ketika peneliti tidak memiliki kontrol penuh terhadap variabel-variabel yang diteliti, sedangkan true eksperimen dilakukan dengan memberikan kontrol penuh kepada peneliti terhadap variabel-variabel yang diteliti.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tingkat kontrol variabel, penggunaan randomisasi, dan tingkat kontrol yang dimiliki oleh peneliti. Quasi eksperimen sering digunakan dalam situasi di mana tidak mungkin atau tidak etis untuk mengontrol variabel-variabel tertentu, sedangkan true eksperimen sering digunakan dalam penelitian ilmiah yang membutuhkan tingkat kontrol yang tinggi.

Pemahaman yang baik tentang perbedaan antara quasi eksperimen dan true eksperimen penting dalam menentukan desain penelitian yang tepat untuk memenuhi tujuan penelitian yang diinginkan. Dengan mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan penelitian, peneliti dapat memilih jenis desain penelitian yang sesuai untuk menghasilkan hasil penelitian yang valid dan dapat diandalkan.