Daftar Isi
Pengenalan
LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah sebuah organisasi keagamaan yang dikenal di Indonesia. Meskipun LDII mengaku sebagai bagian dari Islam, namun terdapat perbedaan signifikan antara LDII dengan Islam biasa yang umum dianut oleh masyarakat Indonesia. Artikel ini akan membahas perbedaan-perbedaan tersebut secara mendalam.
1. Sumber Ajaran
Dalam Islam biasa, sumber ajaran utama adalah Al-Quran dan Hadis sebagai petunjuk hidup. Namun, LDII menambahkan sumber ajaran lain yaitu kitab-kitab yang ditulis oleh pendiri organisasi ini, yaitu KH. Abdul Hamid dan KH. Abdullah Faqih. Kitab-kitab tersebut dianggap sebagai tafsiran Al-Quran dan Hadis yang otentik.
2. Pemahaman tentang Tauhid
Islam biasa mengajarkan bahwa tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah yang maha esa. Namun, LDII memiliki pandangan yang berbeda. Mereka memandang bahwa tauhid juga mencakup keyakinan akan keesaan pemimpin organisasi mereka sebagai pewaris Rasulullah dan memiliki kekuatan ilahi.
3. Pandangan tentang Nabi Muhammad
Islam biasa menganggap Nabi Muhammad sebagai manusia biasa yang terpilih menjadi utusan Allah. Namun, LDII meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah seorang nabi yang memiliki kekuatan gaib dan mukjizat yang lebih besar dari nabi-nabi lainnya.
4. Praktik Ibadah
LDII memiliki praktik ibadah yang berbeda dengan Islam biasa. Salah satu perbedaan yang mencolok adalah dalam shalat. LDII mengubah beberapa gerakan dalam shalat yang tidak ada dalam ajaran Islam biasa. Mereka juga memiliki praktik-praktik ibadah lain yang tidak dikenal dalam Islam biasa.
5. Pemahaman tentang Syariat Islam
LDII memiliki pandangan yang berbeda dalam hal pemahaman tentang syariat Islam. Mereka menganggap bahwa syariat Islam tidak hanya mencakup hukum-hukum ibadah, tetapi juga mencakup segala aspek kehidupan sehari-hari, termasuk tata cara berpakaian dan makanan yang halal.
6. Organisasi dan Struktur Kepemimpinan
LDII memiliki struktur organisasi yang lebih terpusat dan otoriter dibandingkan dengan Islam biasa. Mereka memiliki pemimpin tertinggi yang dianggap sebagai penasehat spiritual dan memiliki wewenang mutlak dalam pengambilan keputusan organisasi. Hal ini berbeda dengan Islam biasa yang cenderung memiliki struktur kepemimpinan yang lebih demokratis.
7. Pendekatan Dakwah
LDII memiliki pendekatan dakwah yang berbeda dengan Islam biasa. Mereka cenderung menggunakan pendekatan yang lebih eksklusif dan memandang diri mereka sebagai kelompok yang lebih unggul dalam pemahaman agama. Hal ini dapat memunculkan kesan bahwa mereka menganggap diri mereka sebagai pemilik kebenaran mutlak.
8. Perspektif terhadap Masyarakat Non-LDII
LDII memiliki pandangan yang berbeda terhadap masyarakat non-LDII. Mereka cenderung menganggap diri mereka sebagai kelompok yang lebih murni dalam beragama dan melihat masyarakat non-LDII sebagai orang-orang yang lebih rendah dalam pemahaman dan praktik agama. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pemisahan dan ketidakharmonisan antara LDII dan masyarakat sekitarnya.
9. Keterbukaan terhadap Pemikiran Lain
Salah satu perbedaan mencolok antara LDII dengan Islam biasa adalah dalam hal keterbukaan terhadap pemikiran lain. LDII cenderung memiliki sikap yang lebih tertutup terhadap pemikiran dan pendapat yang berbeda, sementara Islam biasa mengajarkan pentingnya saling menghormati perbedaan pendapat dan membuka diri terhadap pemikiran lain.
10. Kesimpulan
Dalam artikel ini, telah dijelaskan perbedaan-perbedaan antara LDII dengan Islam biasa. Meskipun LDII mengaku sebagai bagian dari Islam, namun terdapat perbedaan yang signifikan dalam sumber ajaran, pemahaman tentang tauhid dan nabi Muhammad, praktik ibadah, pemahaman tentang syariat Islam, organisasi dan struktur kepemimpinan, pendekatan dakwah, perspektif terhadap masyarakat non-LDII, keterbukaan terhadap pemikiran lain, dan sikap terhadap perbedaan pendapat. Penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan ini agar tidak terjadi salah paham antara LDII dengan Islam biasa.